Malam ini aku masih memandangi layar komputerku. aku speechless. gak bisa berkata apa2. pikiranku berkecamuk. entah bagaimna masalah ini bisa aku selesaikan satu persatu. tp aku sadar jika aku tidak segera bertindak maka masalah ini tidak akan selesai dengan sendirinya. pertama keadaan finansial keluargaku agak sedikit goyang sehingga sebelum aku menyelesaikan studi magisterku maka aku harus mencari pekerjaan dengan berbekal ijazah strata 1-ku. aku rasa gerbang wisuda makin menjauh karena aku harus menelantarkan tugas akhirku demi menambah pemasukan bagiku. aku resah dan belinsatan menghadapi masalah finansial yg tidak kunjung selesai ini. memang segalanya bukan ttg uang tp utk segalanya butuh uang. selain itu balik lagi mengenai tugas akhirku. aku benar-benar kehilangan kepercayaan diri untuk bisa menyelesaikannya. aku ngerasa manusia paling bodoh ketika salah. aaarrrghhhh..... ketiga mengenai adikku. hmm... dia melakukan kesalahan yg mencoreng muka orang tuaku. ini aib. oleh karena itu,kami sebisa mungkin menutup aib ini hingga ia menyelesaikan studinya. entahlah apa yang salah. ayahku menjadi pendiam ketika menyangkut hal ini. mungkin dia merasa gagal mendidik adikku menjadi lelaki yang terhormat. tapi yasudahlah. nasi sudah menjadi bubur. setidaknya bubur itu janganlah dibuang. melainkan memanfaatkan bubur tersebut menjadi makanan yang lezat untuk disantap. mungkin dengan membuatnya menjadi bubur ayam. mudah2an peristiwa membawa hikmah bagi adikku. membuatnya menjadi makin dewasa dalam mengambil setiap langkahnya.
cukup sekian. kupikir mataku sudah berat. besok aku harus meninggalkan kota musi ini menuju kota metropolitan demi sesuap nasi dan segenggam harapan d masa depan.
cukup sekian. kupikir mataku sudah berat. besok aku harus meninggalkan kota musi ini menuju kota metropolitan demi sesuap nasi dan segenggam harapan d masa depan.